‘‘Pemalakanyang Berujung Pertemanan”
Saat
bel pulang berbunyi Iskandar, Afifah dan
Sari berkumpul sambil berbincang-bincang mengenai seseorang siswa yg bernama rizki, karena ada seseorang teman
dari temannya rizki menitip salam kepada Sari
Sari : “Kalian tau nggak kata si Rizki kemarin sama aku! Kalian tau kan
siapa Rizki?”
Iskandar : “iya..
anak XII-IPS-2 kan?”
Sari : ”iya.
masa ya dia bilang ke aku bahwa ada temanya yang nitip salam.”
Afifah : “emangnya
dia mau yah sama kamu..?”
Sari : “
yaiyalah.. gini-gini aku laku juga kok.. hahaha. Yuk”
Ditempat lain sartika dan latif asik memajak salah satu
adik kelasnya yang baru pindah ke sekolah mereka.
Sukma : “Yes, hari ini
hari pertama di sekolah ini… senengnya!!”
Sartika :“Hey, jangan kira kamu bisa tenang disekolah
ini!”
Sukma :“Kenapa kak?”
Sartika : “Disini
ada beberapa aturan.. terkhusus dari genk kami yang anti kampungan.. aturannya
mudah kok, kamu harus bayar 15.000/minggu. Dan, dan apa lagi Tif?”
Latif :“kamu harus bayar 5000/hari!! Ngerti?
Sukma : “tapi kak, inikan namanya pemerasan…”
latif : “udah, nggak usah banyak omong, turutin
aja”
Setelah
sartika dan latif memeras sukma, tiba-tiba sari, iskandar dan afifah datang
menghampiri mereka berdua.
Iskandar : “ngapain kalian disini? Mau majak orang lagi
yah?
baca selengkapnya
baca selengkapnya
Sari :“pasti majak.”
Sartika : “aduh.. akk..ku”
Tiba-tiba terdengar suara handphone
sari berdering
Sari : “aduh.. siapa sih
ini?’ (sambil mengambil handphone kesayangannya itu) “haloo.. ooo paman tumben nelpon ada apa?
APA… (Sari terkejut dengan berita yang baru saja di dengarnya.
Sampai-sampai handphone kesayangnnya itu pun terjatuh kebawah dengan hacur
berserakan dilantai )
Iskandar : “ada apa sar?”
Afifah :“sar kamu baik-baik aja kan?”
Sari :“i…i..bu, ibu aku. IBUUUUU,….
Sari lari meninggalkan teman-temannya begitu saja karena
baru saja mendapatkan kabar bahwa Ibunya telah meninggal dunia. Sari pun
buru-buru untuk kembali pulang kerumahnya
Afifah : “Dar. Ayo kita kejar sari ada apa ya denganya?”
Iskandar : “ yuk “
Afifah dan Iskandar pergi meninggalkan Sukma, Sartika dan
Latif di sana.
Latif : “ada apa yah?” (heran melihat Sari yang buru-buru pergi)
Sartika : “bodo amat. Heh kamu
ingat yah yang kita bilang tadi AWAS kalau kamu memberitahu kepada mereka
sekaligus guru BK dan kamu akan dapat balasannya.kamu gak akan aman disekolah
ini” (dengan wajah garang mengancam Sukma)
Sukma : “iya kak”
Beberapa
hari kemudian Sari merasa dirinya
Hampa karena
orang yang ia sayang telah pergi dan gak akan pernah kembali. Bahwa seseorang
itu sangat berarti baginya. Dia berubah menjadi pribadi yang tidak baik karena
dia merasa bahwa tuhan tak adil dengannya.
Iskandar dan Afifah melihat Sari
di lorong sekolah sendiri dengan wajah murung dan mata yang berkaca-kaca , dan mereka
pun menghampirinya.
Iskandar :“ Sar, kamu kenapa, kalau kamu
ada masalah kamu bisa bagi kekita apa, cerita sama kita mana tau kita bisa
bantu kamu. Kita heran lihat kamu tiba tiba berubah banyak. murung gak ceria
seperti biasanya?”
Afifah: : “Sar kamu baik-baik aja kan?”
Akan tetapi Sari tetap diam membisu tanpa sepatah kata
apapun seperti orang tuli dan bisu. Sehingga membuat Iskandar dan Afifah heran
dan bingung.
Iskandar :“Sar kamu denger nggak.. Sar,
Sar, Sar. Sari kalau kamu nggak mau lagi bicara sama kita yah udalah, ayo kita
pergi aja. Kalau kamu uda siap buat cerita, kita selalu ada buat kamu.
Iskandar
dan Afifah meninggalkan Sari sendirian disana. Beberapa saat kemudian Sukma
datang pada Sari
Sukma : “kak, kak Sari… kak Sari
makasih yah.. kemarin kakak udah mau menolong
aku.. kak? Kak?”
Sari :“udalah.. pergi sana, jangan ganggu aku. Kamu itu
GAK PENTING.” (sari membentak sukma dengan kasar)
Sari :“aaaaa…… kenapa sih nggak
ada satu orang pun yang bisa ngerti aku.. mereka semua jahat.. JAHATTT. Kenapa
aku harus menghadapi situasi ini tuhan, kenapa tuhan?. Ibu adalah orang yang
paling kusayang tetapi kenapa engkau mengambilnya begitu cepat”
Di dalam kelas latif dan sartika
mengobrol sambil menghitung uang yg dipajak mereka dari adik adik kelasnya.
latif dan sartika mengeluh karena adik adik kelas nya sudah tidak mau dipajakin
lagi dan pendapatan mereka mengurang.
Sartika :“Tif, udah berapa uang kita saat ini?”
Latif :“masih dikit nih.. karena mereka banyak yang
nunggak, mereka banyak
alasan, ada yang kaburlah, gak ada duit dan itu semenjak iskandar dan temannya
ikut-ikutan jadi sok pahlawan mereka jadi berani gak ngasih iiiiiiiiis....
gangguin ajakan ”
Sartika :“aduh.. kalau lama-lama begini, kita gak banyak uang lagi deh”
Latif :“ iya nih”
Sari muncul
dari pintu kelas mereka ingin bergabung dengan latif dan sartika
Sartika :“ngapain kamu disini?”
Sari :“ boleh gabung gak?”
Sartika :“ha…?” (mereka heran dengannya,
tiba-tiba ingin bergabung dengan mereka)
Sari :“nggak boleh yah, ya udah lah”
Latif :“eehhh.. ayo gabung aja”
Sari : “aku boleh jadi anggota genk kalian?”
Latif :“ya.. boleh-boleh aja kok. Ya kan?”
Sari :“makasih yah kalian baik banget ”
Sartika :“tapi pertama-tama kita harus
majak adik kelas dulu nih.. masih banyak yang nunggak soalnya..”
Sari : “yuk”
Latif, Sartika dan Sari pergi menuju ke kelas adik-adik
kelasnya yang masih menunggak itu.
Setelah sekitar dua minggu kemudian.. Sari, Sartika dan
Latif kini bertambah jahat. Dan itu sudah biasa di telinga teman-temannya
terutama Iskandar dan Afifah. Mereka geram dan ingin melapor ke ruang BK atas
kenakalan Sartika, Sari dan Latif.
Sari :“ setelah dua minggu
lebih gabung sama kalian.. aku bisa kan buat adik kelas gak nunggak bayar”
Sartika :“iya nggak ada adik kelas lagi
yang masih nunggak hahaha… ngomong-ngomong Latif di mana?”
Sari :“palingan dia lagi dikantin lah… kerjaannya kan itu!”
Sartika :“hahahaha”
Saat hendak ke tempat nongkrongnya tiba-tiba Iskandar dan
Afifah mengampiri Sari bersama Sartika.
Iskandar :“kalian habis pajak adik kelas
lagi kan?”
Afifah :”ya iyalah Dar, kamu kayak nggak tau aja sifat
mereka gimana! Apalagi Sari.. dia
sekarang udah jahat banget. Kita
salah nganggap dia orang baik ternyata dia sama aja seperti Latif dan
Sartika sama sama PEMALAK”
Sartika :“apaan sih kalian, nuduh
sembarangan .. ini kami tadi dapat uang dijalan..”
Iskandar :“bukan di jalan tapi di kantong
adik kelas kan?”
Sari :“enak aja, kalian jangan
sembarangan nuduh orang yang nggak-nggak. Kami bisa ngelaporin kamu ke guru BK.
Kamu ada BUKTI gak.. kalau kami majak ”
Afifah :“iya sih kita nggak bisa
nuduh kamu karena gak punya bukti… Tapi ingat, kalau kami liat kamu pajak adik
kelas lagi.. hmm awas!. Asal kamu tau mereka yang kamu pajakin gak semua orang
yang berkelebihan. Kamu sadar gak, kalau posisi mereka itu jadi posisi kalian.
Apa kalian sanggup dan menerimanya?”
Sartika :“yah udah kalau kalian nggak
percaya dan kami juga gak mau tau tentang percaya atau tidaknya kamu, Sar kita
pergi yuk!”
Sari :”yuk..”
Kemudian Iskandar dan Afifah juga meninggalkan tempat
itu. Dan Sukma hendak menghubungi kakaknya untuk menjemputmya pulang.
Sukma :“halo kak.. halo,halo.. kok
putus sih?” (sambil memegang Handphone di tangannya). Aduh gimana yah ..
udahlah, mending aku pulang sendiri aja”
Kemudian Sari dan Sartika menuju tempat di mana biasanya
mereka nongkrong
Sartika :“aduh, nggak ada anak yang
bisa di pajak nih!!!”
Sari :“iya nih…. Ah, nggak asik. Pendapatan kita
semakin kurang huuuu.”
Sukma :“permisi kak!”
Sari :“heh,,berhenti kamu. enak aja main lewat-lewat aja.. kalau
ada yang lewat di sini tuh harus bayar, sekarang serahin uang ”
Sukma :“ooo.. kak Sari dan kak Sartika kan? Maaf kak, tapi
ini uang untuk aku pulang, soalnya kakak aku nggak jadi jemputin aku..”
Sartika :“udalah, nggak usah ngeles deh
kamu!!” (sambil mengambil uang di kantong baju Sukma) “ahh.. ini dia. Wahh...
uda berani main sembunyiin kamu?”
Sukma :“jangan di ambil kak.. ini
uang aku,pleaseee (dengan wajah Sukma yg memelas)”
Sari :“ooo udah berani melawan kamu yah” (hampir
menampar Sukma)
Iskandar dan Afifah
yang ingin pulang bersama tetapi mereka melihat Sartika dan Sukma saling
berbicara dengan serius yang satu wajah sedih dan satu lagi wajah marah. Mereka pun heran.
Iskandar pun langsung berpikir pasti ada yg tidak beres.mereka datang untuk
menghampiri. Disaat itu mereka melihat Sukma yang akan mau ditampar oleh
Sartika. Iskandar pun menghentikannya
Iskandar :“Sariiiii … berhenti” (dengan
suara keras)
Sari :(menengok ke belakang)
“Is..is..is..iskandar???? ngapain kamu di sini?”
Iskandar :“kamu mau ngerjain Sukma lagi
kan?”
Sartika :“ng..ng…nggk kok! Ya kan?
Ya kan?” (Hendak menjatuhkan uang yang telah diambil paksanya itu)
Afifah :“ah… nggak usah bohong ?”
Sartika :“bener.. iya kan Sar?”
Sari :“ya kok, nggak kan Sukma?” (sambil mencubit
tangan Sukma diam-diam)
Sukma :“ii…iii…ya nggak kok kak,
mereka nggak majak aku kok?”
Sari :“ah tuh.. dah dengarkan apa dia bilang..
Tika kita pergi ajah yuk…”
Sartika :“iya dari pada kita difitnah
selalu sama mereka”
Sari dan Sartika meninggalkan tempat tersebut sekaligus
Iskandar dan Afifah
Sukma :“permisi kak”
Afifah :“tunggu nama kamu siapa?”
Sukma :“nama saya Sukma”
Iskandar :“nama saya Iskandar dan ini
Afifah…”
Sukma :“salam kenal kak,, permisi…”
Sukma meninggalkan Iskandar dan Afifah.
Iskandar :“ya udah, kita main batminton
yuk”
Afifah : “ok ok ok”
Di dalam kelas Sari, Sartika dan Latif pun mengeluh
karena hasil uang yg dipajak mereka berkurang karena Iskandar dan Afifah
menjadi penolong adik adik kelas .
Sari :“aduhhh gara-gara
Iskandar dan Afifah nih, kita gagal majak satu anak lagi..”
Sartika :“iya nih,,” (marah)
Latif :“makan, makan, makan, asik”
Sari :“hey diam”
Latif :“iya..iya. Eh kalian…
kenapa kelihatannya marah-marah gitu?”
Sari :“Tanya aja
tuh sama Sartika?”
Latif :“Tika, ada apa?”
Sartika :“ tuh anak baru, udah berani
kurang ajar sama kita, gak
mau dipajakkin udah gitu ngelawan lagi gimana gak kesal ”
Latif :“emang siapa sih?”
Sartika :“Sukma”
Latif :“Trus kenapa kalian
kelihatanya marah?”
Sari :“gara-gara Iskandar dan Afifah tuh gangu ajah.
SOK PAHLAWAN ”
Latif :“hahaha.. kasihan deh
kalian, yah udah kita
ke kantin aja yuk, makan.. sambil mikirin cara untuk ngerjain anak itu?”
Sartika :“ah kamu, perut mulu yang
diurus”
Latif :“dari
pada kalian marah-marah nggak jelas disini, ayolah.. nanti aku traktir deh”
Sari :“ ha...kamu sok punya duit banyak.
yaa udah lah, “
Saat di jalan raya, Sukma hendak pulang ke rumahnya. Dia bertemu
dengan Sari dan Sartika
Sukma :“aduh kakak aku mana yah?”
Sari :“heyyyyyyy…. Cewek sok polos berhenti kamu..”
Sartika :“hey kamu kemari”
Sukma :“ada apa kak?”
Sari :“ah.. jadi orang nggak usah sok baik deh. Aku
muak TAU..”
Latif :“ooo.. jadi ini anaknya,
kamu udah berani yah melawan sama kita-kita, mau dikasih pelajaran nih
anak..”
Sartika :“kamu mau kasih pelajaran
apa? IPA” (sambil kebingungan)
Sari :“aduh Tika.. kamu lelet banget yaa..”
Latif :“iya nih.. eh apa apaan
ketawa” (sambil menatap lirih Sukma)
Sukma :“nggak kok kak.. kenapa kakak
marah emangnya aku salah apa? Aku rasa aku nggak pernah gangguin kakak?”
Sartika :“ha… pura-pura lupa lagi ”
(sambil mendorong bahu Sukma)
Latif :“eeh hati-hati deh kalau
ngomong..”
Sukma :“maafin aku kak…”
Ditengah jalan, Afifah dan Iskandar melihat Sari, Latif,
dan Sartika sedang memeras Sukma
Afifah :“ehhh… berhenti kalian, mau
nganguin anak itu lagi?”
Sari :“kami nggak ngganguin anak ini kok”
Latif :“kita disini mau kenalan
iya kan sukma…”
Sukma :“eemm..” (sambil tertunduk
takut melihat wajah Sari dan teman-temannya)
Afifah :“udahlah Sukma… kamu nggak usah nutupi kesalahan mereka lagi”
Iskandar :“udah lah nggak ada yang bakalan
membela kalian lagi. Sekarang Ikut aku keruang BK”
Latif “enak aja.. kita nggak
nganguin Sukma kok!”
Afifah :“ah.. udahlah cepat”
(sambil menarik tangan Latif)
Latif :“ehh..”
Afifah :“Sartika.. cepat!”
Sartika :“apaan sih kamu, aku nggak
salah apa-apa kok!”
Afifah :“Tika..” (sambil menatap
marah yang sangat-sangat)
Sementara itu Sari berusaha kabur dari mereka
Iskandar :“eehh Sari... kamu mau kemana ?”
Sari :“nggak kok! Hehehe”
Iskandar :“gak usah senyum senyum aku tau
kamu mau larikan.. ikut aku keruang BK sekarang” (dengan nada membentak)
Sari :“iih kamu biasa aja,
nggak perlu tarik-tarik beginian, aku bisa jalan sendiri.”
Sukma :“tunggu aku”
Afifah dan Iskandar membawa mereka keruangan BK dan
memberitahu bahwa mereka selalu memeras uang Sukma dan siswa lainnya, Setelah
itu mereka keluar dari ruangan BK. Mereka berdua pun beradu mulut saling
menyalahkan.
Sartika :“gara-gara mereka berdua nih,
kita jadi di hukum… ngebersihin kamar mandi lagi..”
Sari :“bukan hanya kamu, aku dihukum juga nih..”
Latif :“udah..udah..udah ayo
ngepel, biar cepat, apa kalian tahan mencium bau yang tak sedap di kamar mandi
ini!”
Sari :“aaa… aku pusing sekali.
Apa kamu lihat-lihat?” (menatap wajah Sukma yang sepertinya ketakutan)
Latif :“udah… ayo kerjakan lagi,
biar cepat siap, aku udah gak tahan disini, bau banget ”
Iskandar :“udahlah, nyapu aja sana, gak
usah banyak omong, kerjain aja tuh kerjaan kamu… rasain tuh!”
Latif :“huuuu.. dasar lembek”
Afifah :“Dar kita lanjutin diskusi
kita aja yuk..?”
Iskandar :“ok ok”
Saat
didalam kelas, mereka membicarakan tugas mereka sambil tentang Sukma yang
selalu diganguin oleh Sari dan teman-temannya
Iskandar :“kamu ingat kan adik kelas yang
tadi itu?”
Afifah :“siapa?”
Iskandar :“Sukma!”
Afifah :“emangnya ada apa?”
Iskandar :“aku kasihan sama dia! Sari dan
teman-temannya itu jahat banget yah”
Afifah :“iyah kan.. mereka dari dulu
kerjanya selalu buat onar!”
Iskandar :“kalau aku jadi Sukma.. aku udah
balas balik”
Afifah :“kalau ketahuan lagi mereka
ganggu adik kelas… uuuh bukan hanya aku bawa keruang BK, sekalian aja ke kantor
polisi biar dikurung gak bisa keluar majakin orang!”
Iskandar :“iyah..iyah..benar tuh”
Tiba-tiba Sukma datang menemui Iskandar dan Afifah yang
sedang berdiskusi mengerjakan tugas mereka
Sukma :“kak mereka nggak usah di
hukum yah?”
Iskandar :“tapikan mereka salah”
Sukma :“aku kasihan kak!”
Iskandar :“sudahlah itu hukuman yang cocok
untuk mereka yang suka memajak”
Sukma :“ayolah kak, kita keruang BK
yah? Kita bilang agar mereka nggak usah di hukum… ayolah kak”
Afifah :“udahlah Dar.. kan dia yang
dikerjain bukan kamu. ya udah lah kalau itu mau kamu”
Sukma, Iskandar dan Afifah masuk keruang BK dan memberi
tahu agar Sari, Sartika dan Latif di lepaskan dari hukuman.
Sukma :“makasih yah kak, karena kak
Afifah dan kak Iskandar mau membantu aku”
Afifah :“iya sama-sama”
Sukma, Iskandar dan Afifah pergi menuju Sari, Sartika,
dan Latif yang sedang membersikan kamar mandi
Latif :“ihh.. kotornya kamar mandi
ini”
Sari :“liat nih” (sambil memegang seekor kecoak
hidup yang mejijikan)
Sartika :“aaaaaaa….” (dia menjerit
dengan kuat)
Tiba-tiba Sukma datang memberitahu ke Latif, Sartika dan
Sari untuk tidak melanjutkan hukuman.
Sukma :“kak… udah berhenti ngepelnya,
aku udah bilang ke guru BK untuk melepaskan hukuman kakak”
Sartika :“apa,,, serius?”
Iskandar :“iya, Sukma udah bilang ke guru BK soal itu,
jadi kalian berhenti ngepelnya. Sekarang, kalian mesti minta maaf ke Sukma”
Latif :“makasih yah Sukma, kamu
udah baik sama kami. Padahal kami selalu aja mengganggu kamu”
Sari :“ya.. aku juga minta maaf yah”
Sartika :“maafin aku juga yah Sukma…”
Sukma :“ya kak, saya udah maafin
kalian semua kok!”
Mereka pun berpelukan
Iskandar :“yah gitu dong jadi senior dan
junior tuh harus akrab dan satu lagi kita sebagai
senior harus mencontohkan yang baik sama mereka”
Afifah :“ya bener tuh. Kalau gini kan
enak dilihatnya…”
Setelah kejadian itu Sari, Sartika, dan Latif tidak
pernah memajak adik kelas atau siswa lainnya disekolah. Mereka semua menjadi
teman yang bai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar